Dunia perbukuan yang semakin marak membuktikan bahwa semakin banyak penulis yang bermunculan di negeri ini. Penulispun menjadi jalan alternatif sebagai profesi yang menggiurkan. Bagaimana tidak?? Dengan menulis selain mendapatkan uang,, tak jarang mengantarkan seseorang menuju tangga popularitas. Sebut saja Andrea Hirata, dari menulis ia dikontrak menghadiri acara-acara pembedahan buku, seminar, dan mendapatkan royalty baik dari penerbit dan produser film-filmnya. Cukup menggiurkan bukan??
Sebenarnya,, untuk menjadi penulis haruskah dua-duanya ada?? Minat dan Bakat!! Atau jika harus memilih,, mana yang paling dominan untuk menjadi seorang penulis?? Minat atau Bakat?? Dua kata yang mirip dan sulit untuk dipilih.
Minat adalah kecenderungan pikiran dan perasaan terhadap sesuatu hal atau bidang tertentu. Dari definisi tersebut selain menguasai orak sebagai alat berfikir, minat juga bertindak penguasa hati sebagai resources of felling (sumber perasaan). So,, orang yang berkeinginan menjadi penulis pasti berlauku, bertindak dan berusaha untuk “pick up” mimpi yang disebut minat.
Bakat adalah dasar sifat, keahlian dan pembawaan lahir. Kata lahir ini tentu membuat kita tersadar bahwa setiap orang memiliki “trace” yang berbeda-beda. Tetapi secara universal orang sering kali mengartikan bakan sinonim dengan takdir. Sehingga begitu banyak orang yang minat dalam menulis ketakutan denga kata takdir, minat munulisnya pun langsung raib begitu saja. Ckckckck
Apakah alasan tak berbakat menjadi sebuah alasan “principal”?? Jawabannya 100% TIDAK!. Karena,, begitu banyak beberapa penulis yang sudah beken pernah mengalami sakitnya ditolak redaksi berkali-kali. Bukankah itu berarti bahwa penulis beken yang sekarang kita idolakan,, ternyata awalnya tak berbakat jadi penulis?? Kalau dia berbakat,, mereka tak perlu mengalami sakit berkali-kali ditolak redaksi. So,, penulis beken pun memulainya dari nol.
Lalu apa yang membuat mereka sabar diperlakukan redaksi yang kerap kali menolak tulisannya?? Jawabannya adalahMINAT!Dengan satu kata “MINAT” tersebut mereka terus menerus menulis, menulis dan menulis hingga ia berhasil.
Coba bayangkan jika penulis patah pena ditulisannya yang ke-10,, padahal dia ditakdirkan untuk jadi penulis ditulisannya yang ke-11,, menyesal bukan??? So,,, menulis itu minat,, bukan bakat.
Nah,,,, bagi yang sudah mencoba meminati menulis,, simaklah jurus-jurus ampuh untuk memulai tulisanmu ::
1. Banyak-banyaklah membaca buku,, selain sebagai modal untuk menulis,, penulis dituntut lebih luas dari pembacanya.
2. Banyak-banyaklah bertanya dengan orang yang lebih berpengalaman,, dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan kita. Setelah tau kelebihan kita, maka kita tinggal mengembangkannya.
3. Ikutilah pelatihan-pelatihan untuk menulis, untuk membiasakan kita menulis.
4. Tending jauh-jauh rasa malas kita. Gimana mau menulis kalau masih malas untuk menumpahkan isi otak kita kedalam selembar kertas??
5. Jadikanlah kegagalan sebagai kesuksesan yang tertunda.^^
Sumber :: MOP edisi 342
Tidak ada komentar:
Posting Komentar